Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan dari Nabi ﷺ bahwa beliau bersabda, "Allah tidak akan menerima salat salah seorang kalian jika berhadas h...
Nabi ﷺ menerangkan bahwa di antara syarat sah salat ialah bersuci. Sebab itu, orang yang akan mengerjakan salat wajib berwudu jika mengalami salah sat...
Jābir -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan, ia berkata, "Umar bin Al-Khaṭṭāb mengabariku bahwa ada seorang laki-laki berwudu dan menyisakan seukuran kuku...
Umar -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan bahwa Nabi ﷺ melihat seorang laki-laki selesai berwudu tetapi menyisakan seukuran kuku di kakinya yang belum ter...
Abdullah bin 'Amr -raḍiyallāhu 'anhumā- meriwayatkan, Kami pulang bersama Rasulullah ﷺ dari Makkah menuju Madinah. Ketika kami tiba di sebuah tempat y...
Nabi ﷺ melakukan perjalanan dari Makkah ke Madinah bersama sahabat-sahabatnya. Dalam perjalanan, mereka menemukan tempat yang memiliki air. Sebagian s...
'Amru bin 'Āmir meriwayatkan dari Anas bin Mālik bahwa ia berkata, "Nabi ﷺ biasa berwudu untuk setiap salat." Aku bertanya, "Bagaimana yang kalian lak...
Nabi ﷺ biasa berwudu pada setiap salat fardu, walaupun wudunya tidak batal. Hal itu untuk mendapatkan pahala dan keutamaan wudu. Boleh mengerjakan...
Ibnu 'Abbās -raḍiyallāhu 'anhumā- berkata, "Nabi ﷺ berwudu satu kali satu kali."
Di sebagian waktu ketika berwudu, Nabi ﷺ membasuh masing-masing anggota wudu satu kali. Beliau membasuh wajah -termasuk kumur-kumur dan memasukkan air...

Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan dari Nabi ﷺ bahwa beliau bersabda, "Allah tidak akan menerima salat salah seorang kalian jika berhadas hingga ia berwudu."

Jābir -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan, ia berkata, "Umar bin Al-Khaṭṭāb mengabariku bahwa ada seorang laki-laki berwudu dan menyisakan seukuran kuku pada kakinya (tidak terbasuh) dan dilihat oleh Nabi ﷺ. Beliau bersabda, "Kembalilah dan perbaikilah wudumu." Lantas dia pun kembali lalu salat."

Abdullah bin 'Amr -raḍiyallāhu 'anhumā- meriwayatkan, Kami pulang bersama Rasulullah ﷺ dari Makkah menuju Madinah. Ketika kami tiba di sebuah tempat yang memiliki air di perjalanan tersebut, sebagian orang terburu-buru untuk salat Asar dengan berwudu secara tergesa-gesa. Ketika kami menyusul mereka, ternyata tumit mereka kering, tidak terbasuh oleh air. Maka Rasulullah ﷺ bersabda, "Celakalah dalam neraka bagi tumit-tumit (yang tidak terkena air wudu). Sempurnakanlah wudu kalian."

'Amru bin 'Āmir meriwayatkan dari Anas bin Mālik bahwa ia berkata, "Nabi ﷺ biasa berwudu untuk setiap salat." Aku bertanya, "Bagaimana yang kalian lakukan?" Anas menjawab, "Wudu itu cukup bagi salah seorang kita selama ia tidak berhadas."

Ibnu 'Abbās -raḍiyallāhu 'anhumā- berkata, "Nabi ﷺ berwudu satu kali satu kali."

Abdullah bin Zaid -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan, "Nabi ﷺ berwudu dua kali-dua kali."

Ḥumrān, mantan budak Uṡmān bin 'Affān, meriwayatkan bahwa dia pernah melihat Uṡmān meminta air untuk wudu. Lantas ia menuangkan air dari wadahnya ke kedua tangannya lalu membasuhnya tiga kali, lalu memasukkan tangan kanannya ke air wudu kemudian berkumur-kumur, memasukkan air ke hidung dan mengeluarkannya. Setelah itu, ia membasuh wajahnya tiga kali dan kedua tangannya sampai siku tiga kali. Lalu ia mengusap kepalanya, kemudian membasuh masing-masing kaki tiga kali. Setelah itu, ia berkata, "Aku melihat Nabi ﷺ berwudu seperti wuduku ini, dan beliau bersabda, 'Siapa yang berwudu seperti wuduku ini lalu menunaikan salat dua rakaat tanpa memikirkan hal-hal keduniaan dalam dirinya pada kedua rakaat itu, maka akan diampuni dosanya yang telah lalu.'"

Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, "Apabila salah seorang kalian berwudu, hendaklah ia masukkan air ke dalam hidungnya kemudian dikeluarkan. Siapa yang melakukan istijmar hendaklah dengan bilangan ganjil. Apabila salah seorang kalian bangun tidur, hendaklah ia membasuh tangannya sebelum dimasukkan ke dalam air wudunya, karena ia tidak tahu di mana tangannya menginap." Dalam redaksi riwayat Muslim, "Apabila salah seorang kalian bangun dari tidurnya, janganlah ia masukkan tangannya ke dalam bejana sampai ia membilasnya tiga kali, karena ia tidak tahu di mana tangannya menginap."

Ibnu 'Abbās -raḍiyallāhu 'anhumā- meriwayatkan: Nabi ﷺ melewati dua kuburan lalu bersabda, "Kedua penghuninya benar-benar sedang disiksa, dan tidaklah keduanya disiksa dengan sebab perkara besar. Adapun salah satunya, ia terbiasa tidak membersihkan diri dari kencing. Sedangkan orang kedua ialah biasa berjalan menyebarkan adu domba." Kemudian beliau mengambil sebuah pelepah yang masih basah lalu membelahnya menjadi dua, kemudian menancapkannya pada masing-masing kubur. Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah! Kenapa engkau melakukan hal ini?" Beliau bersabda, "Semoga ia bisa meringankan azab keduanya selama belum kering."

Anas -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan: Nabi ﷺ biasa ketika masuk kamar kecil membaca, "Allāhumma innī a'użu bika minal-khubuṡi wal-khabā`iṡ (Ya Allah! Aku berlindung kepada-Mu dari setan laki-laki dan perempuan)."

Ummul Mukminin Aisyah -raḍiyallāhu 'anhā- meriwayatkan: Nabi ﷺ ketika keluar dari kamar kecil senantiasa membaca, "Gufrānaka (Ya Allah, aku memohon ampunan-Mu)."

Aisyah -raḍiyallāhu 'anhā- meriwayatkan, ia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda, "Siwāk itu membersihkan mulut dan mendatangkan keridaan Rabb."