Buraidah -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan: Rasulullah ﷺ bersabda, "Pemisah antara kita dan mereka (kaum kafir) adalah salat. Siapa saja yang meninggal...
Nabi ﷺ menerangkan bahwa pemisahan antara kaum muslimin dengan yang lainnya dari kalangan orang-orang kafir dan munafik ialah salat, siapa yang mening...
Jābir -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan: Aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda, "(Pemisah) antara seseorang dan kesyirikan serta kekufuran adalah meningg...
Nabi ﷺ mengingatkan orang yang meninggalkan salat fardu. Beliau menjelaskan bahwa pemisah antara seseorang dan terjerumus dalam kesyirikan dan kekufur...
Sālim bin Abul-Ja'd meriwayatkan: Seorang laki-laki mengatakan, "Andainya aku sudah salat lalu aku tenang beristirahat." Lantas para sahabat seakan-ak...
Seorang sahabat berkata: Andaikan aku sudah salat lalu aku tenang beristirahat. Sepertinya orang-orang di sekitarnya mengkritisinya terkait ucapan itu...
Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan: Rasulullah ﷺ berdiam diri sejenak setelah bertakbir ketika salat sebelum membaca Al-Fātiḥah. Lantas aku...
Nabi ﷺ biasa berdiam sejenak setelah bertakbir memulai salat sebelum membaca Al-Fātiḥah. Di dalamnya, beliau membuka salatnya dengan sebagian doa. Di...
Ibnu Umar -raḍiyallāhu 'anhumā- meriwayatkan: Rasulullah ﷺ mengangkat kedua tangannya sejajar dengan kedua pundak ketika mengawali salat dan ketika be...
Pada tiga tempat dalam salat, Nabi ﷺ biasa mengangkat kedua tangannya sejajar dengan pundak, yaitu pertemuan bahu dan lengan.
Pertama: Ketika memul...
Buraidah -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan: Rasulullah ﷺ bersabda, "Pemisah antara kita dan mereka (kaum kafir) adalah salat. Siapa saja yang meninggalkannya berarti dia telah kafir."
Jābir -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan: Aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda, "(Pemisah) antara seseorang dan kesyirikan serta kekufuran adalah meninggalkan salat."
Sālim bin Abul-Ja'd meriwayatkan: Seorang laki-laki mengatakan, "Andainya aku sudah salat lalu aku tenang beristirahat." Lantas para sahabat seakan-akan mengkritisinya terkait ucapan itu, maka dia mengisahkan: Aku telah mendengar Rasulullah ﷺ bersabda, "Wahai Bilal! Kumandangkanlah ikamah salat; berikan kita ketenangan dengan salat."
Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan: Rasulullah ﷺ berdiam diri sejenak setelah bertakbir ketika salat sebelum membaca Al-Fātiḥah. Lantas aku bertanya, "Wahai Rasulullah, bapak dan ibuku sebagai tebusanmu! Kabari aku tentang diammu antara ucapan takbir dan bacaan Al-Fātiḥah, apa yang engkau baca?" Beliau menjawab, "Aku membaca: Allāhumma bā'id bainī wa baina khaṭāyāya kamā bā'adta bainal-masyriqi wal-magrib. Allāhumma naqqinī min khaṭāyāya kamā yunaqqaṡ-ṡaubul-abyaḍu minad-danas. Allāhumma-gsilnī min khaṭāyāya biṡ-ṡalji wal-mā`i wal-barad (Ya Allah! Jauhkanlah antara aku dengan kesalahan-kesalahanku, sebagaimana engkau menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah! Bersihkanlah aku dari kesalahan-kesalahanku sebagaimana kain putih yang dibersihkan dari noda. Ya Allah! Basuhlah aku dari kesalahan-kesalahanku dengan salju, air, dan es)."
Ibnu Umar -raḍiyallāhu 'anhumā- meriwayatkan: Rasulullah ﷺ mengangkat kedua tangannya sejajar dengan kedua pundak ketika mengawali salat dan ketika bertakbir untuk rukuk. Ketika mengangkat kepala dari rukuk, beliau juga mengangkat kedua tangannya seperti itu dan mengucapkan, "Sami'allāhu liman ḥamidah, rabbanā wa lakal-ḥamdu (Allah mendengar orang yang memuji-Nya, wahai Tuhan kami, bagimu segala pujian)." Namun, beliau tidak melakukan hal itu ketika sujud.
Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan: Rasulullah ﷺ masuk ke dalam masjid, lalu masuklah seorang laki-laki dan segera mengerjakan salat. Kemudian ia datang dan mengucapkan salam pada Nabi ﷺ. Beliau menjawab salamnya dan bersabda, "Kembali lalu salatlah, karena sesungguhnya engkau belum salat!" Orang itu kembali lalu salat seperti salat yang ia kerjakan sebelumnya. Kemudian ia datang lagi dan mengucapkan salam pada Nabi ﷺ. Beliau bersabda, "Kembali lalu salatlah, karena sesungguhnya engkau belum salat!" Hal ini terjadi hingga tiga kali. Lalu orang itu berkata, "Demi Tuhan yang mengutusmu dengan kebenaran! Aku tidak bisa mengerjakan selain itu, maka ajarilah aku!" Beliau bersabda, "Apabila engkau telah berdiri untuk mengerjakan salat, maka bertakbirlah, lalu bacalah apa yang mudah bagimu dari Al-Qur`an. Kemudian lakukanlah rukuk sampai engkau rukuk dengan tenang. Selanjutnya bangkitlah sampai engkau lurus berdiri, lalu sujudlah sampai engkau sujud dengan tenang. Kemudian bangkitlah sampai engkau duduk dengan tenang. Lakukanlah hal itu pada semua salatmu!"
Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- mencontohkan, Dia bertakbir di setiap salat fardu dan salat lainnya pada bulan Ramadan dan lainnya. Ia bertakbir ketika berdiri, kemudian bertakbir ketika rukuk, kemudian mengucapkan "sami'allāhu liman ḥamidah" lalu membaca "rabbanā walakal-ḥamdu" sebelum sujud, kemudian mengucapkan "allāhu akbar" ketika turun sujud, kemudian bertakbir ketika mengangkat kepala dari sujud, kemudian bertakbir ketika bangun dari duduk setelah dua rakaat. Ia melakukan itu di setiap rakaat hingga salatnya selesai, kemudian setelah salam ia berkata, "Demi Tuhan yang jiwaku ada di tangan-Nya! Sungguh, aku yang paling mirip dengan salat Rasulullah ﷺ. Seperti inilah salat beliau hingga meninggal dunia."
Ibnu 'Abbās -raḍiyallāhu 'anhumā- meriwayatkan dari Nabi ﷺ bahwa beliau bersabda, "Aku diperintahkan agar bersujud di atas tujuh tulang, yaitu dahi -seraya beliau menunjuk ke hidung dengan tangannya-, kedua tangan, kedua lutut, dan jari-jari kedua telapak kaki. Demikian juga agar kita tidak melipat pakaian dan rambut."
Abu Umāmah meriwayatkan: Aku diberitahu oleh 'Amr bin 'Abasah -raḍiyallāhu 'anhu- bahwa ia telah mendengar Nabi ﷺ bersabda, "Waktu paling dekat antara Allah dengan hamba ialah di pertengahan malam yang terakhir. Jika engkau bisa termasuk orang yang mengingat Allah pada waktu itu, lakukanlah."
Jarīr bin Abdullah -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan: Kami pernah bersama Nabi ﷺ, lalu beliau memandang bulan di malam purnama sembari bersabda, "Sesungguhnya kalian akan melihat Tuhan kalian sebagaimana kalian memandang bulan purnama ini; kalian tidak akan saling berdesakan dalam memandang-Nya. Jika kalian mampu untuk tidak ketinggalan salat sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya, maka lakukanlah!" Kemudian beliau membaca (ayat): 'Bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu sebelum matahari terbit dan sebelum terbenam'."
Abu Hurairah -raḍiyallāhu 'anhu- meriwayatkan: "Rasulullah ﷺ dalam dua rakaat salat Fajar, beliau membaca surah Qul yā ayyuhal-kāfirūn dan surah Qul huwallāhu aḥad."