- 1- Menjelaskan sebagian tanda orang munafik untuk memberikan rasa takut dan peringatan agar tidak terjerumus ke dalamnya.
- 2- Maksud hadis ini adalah bahwa sifat-sifat ini adalah sifat kemunafikan dan pemiliknya mirip dengan orang munafik di dalam sifat-sifat ini serta berperilaku dengan perangai mereka, bukan berarti ia seorang munafik yang menampakkan keislaman dan menyembunyikan kekafiran. Konon, hadis ini dimaknai pada orang yang sifat-sifat ini dominan padanya serta menyepelekan dan menggampangkannya, karena orang yang seperti itu biasanya memiliki akidah yang rusak.
- 3- Al-Gazāliy berkata, "Pilar agama mengerucut kepada tiga hal: perkataan, perbuatan, dan niat. Beliau mengingatkan kerusakan perkataan dengan dusta, kerusakan perbuatan dengan khianat, dan kerusakan niat dengan menyelisihi janji. Hal itu karena menyelisihi janji tidak menjadi cela kecuali jika tekad untuk itu bersamaan dengan janji. Adapun jika ia bertekad kemudian muncul di hadapannya suatu penghalang atau tampak baginya suatu pandangan lain, maka yang seperti ini belum muncul padanya potret kemunafikan."
- 4- Kemunafikan terbagi menjadi dua:
- (a) Kemunafikan dalam akidah yang mengeluarkan pelakunya dari keimanan, yaitu menampakkan keislaman tetapi menyembunyikan kekafiran
- (b) Kemunafikan dalam amal; yaitu menyerupai orang munafik di dalam akhlak mereka, dan ini tidak mengeluarkan pelakunya dari keimanan, tetapi ia merupakan dosa besar.
- 5- Ibnu Ḥajar berkata, "Ulama telah berijmak bahwa orang yang menyatakan beriman dengan hati dan lisannya lalu melakukan sifat-sifat ini tidak dihukumi kafir ataupun munafik yang kekal dalam neraka."
- 6- An-Nawawiy berkata, "Sejumlah ulama mengatakan: maksudnya ialah orang-orang munafik di masa Nabi ﷺ; yaitu mereka menyatakan beriman tetapi berdusta, mereka dipercayai terkait agama mereka tetapi berkhianat, mereka berjanji membela agama tetapi ingkar, dan mereka curang di dalam perseteruan mereka."